Sedang Viral, Siapa Pemilik Lokananta Solo, Studio Musik Tertua di Indonesia?
Bagi para pencinta musik lawas, tentu sudah tak asing lagi dengan Lokananta Solo atau Lokananta Studio. Tempat ini adalah salah satu lokasi bersejarah karena diklaim sebagai studio musik tertua di Indonesia.
Lokananta Solo yang kini berevolusi menjadi museum tersebut, juga menyimpan berbagai koleksi berbagai rekaman sejak republik ini berdiri, termasuk suara asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Awalnya, Lokananta yang dibangun pada 1956 atas usul Kepala Jawatan Radio Republik Indonesia (RRI), R. Maladi ini bertujuan untuk merekam materi siaran untuk disiarkan di RRI dalam bentuk piringan hitam.
Siapa Pemilik Lokananta Solo, Studio Musik Tertua di Indonesia?
4+
KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi
Nama Lokananta sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang digagas oleh Raden Maladi, yang berarti gamelan dari khayangan bersuara merdu.
Tokoh lain dalam pendirian Lokananta Solo adalah Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero.
Namun sekitar tahun 1960-an, Lokananta mulai merekam musik untuk para musisi, tepatnya setelah Asian Games keempat yang diadakan di Indonesia.
Meski sudah tidak lagi memproduksi musik dalam bentuk piringan hitam, saat ini Lokananta tetap berfungsi sebagai studio rekaman.
Lihat Foto
Di ruang studio rekaman Lokananta, Band White Shoes & Couples Company dan Pandai Besi menelurkan karya melalui alat-alat yang telah legendaris dari awal mulai berdirinya perusahaan ini.
Lokananta pernah menjadi tempat rekaman beberapa musisi legenda Indonesia. Nama-nama besar sesuai Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Manthous, dan Sam Saimun lahir di Lokananta.
Lalu siapa sebenarnya owner Lokananta Solo?
Dikutip dari Antara, pengelola sekaligus owner dari Lokananta Solo adalah Perum Percetakan Negara RI atau PNRI, sebuah BUMN yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan.
Sebelum dikuasai PNRI, aset Lokananta Solo berada di bawah pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dalam sejarahnya, Lokananta Studio sempat menjadi perusahaan BUMN pada tahun 1961 atau setelah 5 tahun berdiri.
PNRI mengelola Lokananta sebagai PNRI Cabang Surakarta sejak 2004 setelah Perusahaan Negara (PN) Lokananta dilikuidasi pemerintah pada 2001.
Lokananta Solo kini secara resmi menjadi museum dan dapat dikunjungi setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dengan tiket masuk seharga Rp 20.000 per orang.
Lihat Foto
Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo
Dari mulai Waldjinah, Titiek Puspa, hingga rekaman suara Pidato Bung Karno tersimpan di ruangan khusus piringan hitam, Lokananta, Solo, Jawa Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan