Tidak Disangka, Siapsiap Sambut Wisman di Bali, Berikut Persiapan Mulai Hotel Karantina Hingga Bandaranya
Pandemi Covid-19 telah menurun drastis, inilah menjadi saat yang tepat bagi pemerintah untuk memulihkan perekonomian.
Di sektor pariwisata yang dianggap paling terimbas, sejumlah lokasi wisata kini mulai dibuka kembali.
Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia pun segera dibuka untuk menarik turis-turis asing.
Segala persiapan tengah dilakukan saat ini, untuk pembukaan Bali pada 14 November akan datang.
Siapsiap Sambut Wisman di Bali, Berikut Persiapan Mulai Hotel Karantina Hingga Bandaranya
Yang paling penting adalah caranya agar wisman yang datang tidak terinfeksi Covid-19 dari negara asalnya sehingga dapat menularkan di Bali.
Pemerintah mempersiapkan rencana pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman).
Rencananya, Bali akan mulai dibuka bagi wisman pada tanggal 14 Oktober akan datang.
Salah satu yang dibahas berkaitan dengan masa karantina.
"Dalam rapat tadi dibahas mengenai periode karantina. Dengan situasi sesuai ini akan dirapatkan dan posisinya menjadi 5 hari," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas, Kamis (7/10/2021).
Sebelumnya masa karantina ditetapkan selama 8 hari. Selama karantina, wisman diharuskan untuk berada di dalam hotel dan melakukan pemeriksaan PCR.
Selama pandemi virus corona (Covid-19), pariwisata Bali memang ditutup bagi wisman. Perkembangan kasus yang semakin baik membuat pemerintah mulai membuka kembali sejumlah wilayah.
"Melihat situasi yang ada di kepulauan sesuai Bali atau pun di Kepulauan Riau yang levelnya sudah turun diminta untuk dipersiapkan untuk dapat dibuka," ungkap Airlangga.
Rencana pembukaan Bali pun menerima sambutan baik dari pelaku usaha. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut dibukanya Bali akan menjadi pintu bagi dimulainya aktivitas pariwisata.
"Ada pencerahan untuk potensi masuknya Wisman kembali ke Bali," jelas Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran beberapa waktu lalu.
Kegiatan promosi akan didorong menjelang masa libur akhir tahun. Hal itu dilakukan bersamaan dengan melihat penerapan protokol kesehatan dari pemerintah.
Bandara I Gusti Ngurah Rai
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero), siap untuk menyambut kedatangan turis mancanegara seiring dengan rencana pembukaan pintu bagi penerbangan internasional ke Bali.
Pemerintah memutuskan untuk membuka kembali pintu internasional menuju Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mulai 14 Oktober 2021 akan datang di mana turis mancanegara yang diperbolehkan masuk Bali hanya berasal dari lima negara yaitu Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab, dan Selandia Baru.
Kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terkait dukungan pemenuhan syarat-syarat perjalanan bagi kedatangan turis mancanegara yang diatur oleh Pemerintah, yaitu karantina minimal selama delapan hari, menunjukkan tanda bukti pemesanan hotel karantina, dan melakukan tes Covid-19 dengan hasil negatif. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik FahmiMengatakan, Angkasa Pura I sangat antusias menyambut keputusan Pemerintah terkait pembukaan kembali penerbangan internasional bagi turis mancanegara menuju Bali.
“Antusiasme itu kami wujudkan dalam bentuk kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dalam mengimplementasikan syarat-syarat perjalanan bagi turis mancanegara," jelas Faik Fahmi dalam keterangan resminya, Selasa (5/10).
"Kami harap masa uji coba pembukaan kembali Bali bagi turis mancanegara dapat berjalan lancar dan dapat benar-benar menunjukkan kesiapan seluruh stakeholder pariwisata di Bali sehingga pembukaan pintu internasional ke Bali nantinya dapat lebih luas lagi dengan penambahan jumlah negara asal,” lanjut dia.
Menurutnya, pembukaan pintu Bali bagi turis mancanegara sangat berarti bagi stakeholder pariwisata Bali dan bagi masyarakat Bali pada umumnya, mengingat perekonomian Bali cukup bergantung pada sektor pariwisata.
Adapun waktu yang dibutuhkan satu turis atau penumpang untuk melalui proses kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, termasuk menunggu hasil RT-PCR, yaitu 72 menit atau 1 jam 12 menit.
Selain itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga melakukan penambahan area tunggu di Gate 4 hingga Gate 6 dan perluasan koridor kedatangan.
Terkait kesiapan layanan tes RT-PCR Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Angkasa Pura I bekerja sama dengan Rumah Sakit Bali Jimbaran dengan fasilitas mobile lab sebanyak dua unit, 20 bilik RT-PCR, 10 unit mesin RT-PCR dengan kapasitas 320 tes per jam dan total kapasitas per hari sebanyak 3.840 tes.
Lebih lanjut, Faik Fahmi mengungkapkan, Angkasa Pura I senantiasa berkomitmen untuk dapat menerapkan protokol kesehatan dan mendukung penegakan syarat perjalanan udara, khususnya bagi turis mancanegara, yang datang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
“Diharapkan pembukaan Bali bagi turis mancanegara secara bertahap ini dapat berjalan lancar dan dapat menunjukkan kesiapan stakeholder pariwisata Bali dalam menyambut kedatangan turis mancanegara dalam skala lebih besar nantinya, yang akhirnya dapat membantu memulihkan perekonomian Bali,” pungkasnya.
Maskapai Nasional Sambut Baik
Lion Air Group dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyatakan siap mendukung langkah pemerintah tersebut.
Rencananya, wisman yang dibolehkan berwisata ke Pulau Dewata adalah wisman dari Korea Selatan, China, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, termasuk Selandia Baru.
Syaratnya, mereka harus menaati protokol kesehatan ketat yang berlaku di Indonesia, termasuk soal masa karantina minimal delapan hari.
Tak hanya itu, mereka harus sudah melakukan pemesanan hotel untuk karantina dengan biaya sendiri.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (Screenshot)"Lion Air Group mendukung dan menyambut baik program pemerintah. Untuk operasional (layanan penerbangan), Lion Air Group akan selalu melakukan pengkajian pasar, disesuaikan dengan jumlah permintaan pasar," ujar Danang Mandala Prihantoro kepada Kontan.
Ia melanjutkan, mengkaitkan rencana Pemerintah ke bisnis adalah hal lazim, dengan demikian Lion Air Group melakukan adaptasi.
Lion Air Group optimis, bahwa peluang pasar penerbangan masih ada dan akan tumbuh kembali.
Danang menyatakan, untuk operasional penerbangan, pihaknya tetap menjalankannya sesuai prinsip keselamatan dan protokol kesehatan.
Senada, Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA), Irfan Setiaputra juga turut menyambut positif rencana tersebut.
"Kita support sekali. Kami harap, sudah akan mulai ramai yang masuk Bali," ujarnya singkat. (Abdul Basith Bardan/Siti Masitoh/Kontan)
Sebagian, artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Demi menarik wisatawan di Bali, pemerintah perpendek waktu isolasi mandiri"