Parah! Jadi Wakil Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia, Ini Profil Tuan Guru Bajang
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
JAKARTA - Bank Syariah Indonesia melakukan perubahan susunan anggota dewan Komisaris.
Hal tersebut terjadi usai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (24/8/2021).
Jadi Wakil Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia, Ini Profil Tuan Guru Bajang
Dalam keterangan yang diperoleh Tribunnews, pada penyelenggaraan RUPSLB tersebut, pemegang saham mengangkat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama, yang juga merangkap Komisaris Independen BSI.
Tak hanya itu, terdapat pula nama Muhammad Zainul Majdi yang ditunjuk sebagai Wakil Komisaris Utama dan merangkap sebagai Komisaris Independen BSI.
Muhammad Zainul Majdi atau biasa dipanggil dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB), merupakan Politisi, Ulama, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2008-2013 dan 2013-2018.
Berikut Profilnya
Muhammad Zainul Majdi atau biasa dipanggil dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB), merupakan pria kelahiran Selong, NTB pada 31 Mei 1972.
Dirinya juga merupakan bagian dari keluarga tokoh Islam di Nusa Tenggara Barat.
Dalam catatan pendidikannya, TGB merupakan lulusan S1 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo, pada tahun 1995.
Kemudian dirinya melanjutkan S2 hingga S3 di Fakultas dan Perguruan Tinggi yang sama, yakni Universitas Al-Azhar Kairo. Dirinya berhasil meraih gelar doktor pada tahun 2010.
TGB juga merupakan seorang Ulama. Dia tercatat bergabung dalam ormas Islam yang bernama Nahdlatu Al-Wathan.
Terkait perjalanan karirnya, Muhammad Zainul Majdi terpilih menjadi Gubernur NTB periode 2008-2013 pada usia 36 tahun.
Kemudian dirinya maju lagi pada pencalonan Gubernur NTB periode 2013-2018, dan kembali terpilih.
Sebelum menjadi orang nomor satu di NTB, dirinya tercatat pernah bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB), dan pada tahun 2004 pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009.
Namun dirinya tidak menuntaskan masa jabatannya di DPR, lantaran maju pada Pilgub NTB di tahun 2008.