Waduh! Messi Disebut Tukang Tipu, Cuma Jalan Kaki, Masuk Saku Modric
Analis sepak bola RMC Sport, Jerome Rothen, kehilangan kesabaran kepada Messi. Ia menyebut Messi tukang tipu dan cuma berjalan di atas lapangan.
Lionel Messi dan Paris Saint-Germain mesti tersingkir dan menghentikan langkah di 16 besar Liga Champions 2021-2022 usai kalah dari Real Madrid.
PSG takluk 1-3 dari Real Madrid dalam laga leg kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB. Secara agregat, Lionel Messi dkk kalah 2-3 lantaran pada leg pertama cuma mampu menang 1-0.
Terhentinya langkah PSG di 16 besar Liga Champions memicu kritik tajam bagi sang megabintang, Lionel Messi.
Messi Disebut Tukang Tipu, Cuma Jalan Kaki, Masuk Saku Modric
Messi memang tak banyak memberi kontribusi dalam sepasang duel kontra Real Madrid di 16 besar Liga Champions.
Pada leg pertama di Stadion Parc des Princes 15 Februari silam, Messi bahkan gagal mengeksekusi penalti. PSG kala itu baru mampu mengunci kemenangan pada detik-detik akhir via aksi individu brilian Kylian Mbappe.
Dalam program "Rothen S’Enflamme" di kanal RMC, Jerome Rothen, tanpa ragu menyebut Messi sesuai tukang tipu.
“Saya tak enak menyebut Messi demikian, akan tetapi ini realitanya! Kemarin, dia berjalan di lapangan. Dia berusaha sejauh 10 meter! (Luka) Modric menempatkannya ke dalam saku!” kata Rothen yang pernah memperkuat PSG pada 2004-2010.
Rothen melanjutkan kritiknya. Ia merasa bukan cuma Messi yang bertanggung jawab penuh terhadap kegagalan PSG melangkah jauh di Liga Champions musim ini.
“Orang yang harus tanggung jawab terhadap kekalahan ini, bagi saya adalah Neymar dan Messi,” ujar Rothen.
“Ketika Leonardo (Direktur Olahraga PSG) merekrut dan menempatkan mereka di sana, mereka adalah legenda klub. Mereka menyandang nama besarnya masing-masing dan dibayar untuk itu. Jadi, siapa yang akan Anda serang?”
“Saya tak akan menyalahkan Verratti, Danilo, Paredes, atau Mbappe, saya menyerang dua pemain lain, dua tentara bayaran!” ujar Rothen menambahkan.
Patut digarisbawahi Rothen menggunakan kata “mercenaire” untuk menyerang Messi dan Neymar.
Selain bermakna tentara bayaran, dalam bahasa Perancis “mercenaire” juga dipakai untuk menjelaskan orang yang cuma bekerja untuk materi atau uang semata.
“Saya sebal hanya dengan menyebut namanya. Dia (Neymar) selalu kehilangan bola! Sejak dia berada di sana, semuanya berantakan,” tutur Rothen mengkritik Neymar.
Neymar dan Messi memang digaji mahal oleh PSG. Tujuan PSG mengontrak dua megabintang itu tentu bukan cuma kejayaan di pentas Liga Perancis, tapi juga raihan trofi Liga Champions, sesuatu yang hingga kini masih jadi mimpi.
Neymar yang pada 2021 silam memperpanjang kontrak hingga 2026 dengan PSG dikabarkan menerima gaji sebesar 30 juta euro per musim.
Nominal yang diterima Messi lebih dahsyat lagi. Pemain yang didatangkan dari Barcelona pada musim panas 2021 tersebut dikabarkan memperoleh insentif per musim senilai 41 juta euro (sekitar 644,2 miliar rupiah)!Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan