Waduh! Saham Meta Anjlok, Kekayaan Zuckerberg Lenyap Rp 431 Triliun

Waduh! Saham Meta Anjlok, Kekayaan Zuckerberg Lenyap Rp 431 Triliun

Saham perusahaan induk Facebook, Meta, anjlok hingga 25 persen lebih dalam perdagangan saham, Kamis (3/2/2022) waktu Amerika Serikat (AS).

Hal ini disebabkan karena sejumlah investor menjual sahamnya di Meta senilai total 230 miliar dollar AS (Rp3.306 triliun).

Saham Meta Anjlok, Kekayaan Zuckerberg Lenyap Rp 431 Triliun


4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya

Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan

Dapatkan Aplikasi

Penuruan ini juga membuat kekayaan CEO Meta Mark Zuckerberg hilang sekitar 30 miliar dollar AS (Rp 431 triliun).

Penurunan saham Meta terjadi setelah perusahaan mengumumkan laporan pendapatan kuartal IV-2021. Dalam laporan itu disebutkan, jumlah pengguna harian Facebook turun untuk pertama kalinya.

Hal ini menjadi perhatian investor karena akan berpengaruh pada iklan sebagai sumber pendapatan perusahaan.

Pada kuartal empat, Facebook membukukan 1,929 miliar pengguna aktif harian. Jumlah ini turun dari kuartal sebelumnya yang tercatat 1,93 miliar pengguna aktif harian.

Menurut Facebook, anjloknya jumlah pengguna disebabkan adanya peningkatan persaingan dari TikTok.

"Orang-orang memiliki banyak pilihan untuk menghabiskan waktunya dan aplikasi sesuai TikTok berkembang sangat cepat," kata Zuckerberg.

Selain itu, naiknya harga kuota data di India juga berkontribusi pada menyusutnya jumlah pengguna aktif Facebook. Sebab, India merupakan pasar terbesar bagi Facebook.

Sementara itu poin lainnya yang menjadi perhatian investor adalah beralihnya fokus Meta ke augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), sebagai dasar untuk membangun metaverse demi menarik minat pengguna muda.

Namun untuk mewujudkan tujuan ini, tentu diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang tinggi, karena membangun jejaring sosial baru.

Di tahun 2021, Meta juga menggelontorkan 10 miliar dollar AS (Rp 143 triliun) untuk membangun metaverse, sehigga menambah jumlah pengeluaran perusahaan.

Perubahan software di iPhone rupanya turut mempengaruhi bisnis Meta. Meta mengungkapkan perubahan software iPhone mempersulit perusahaan untuk menjual iklan digital.

Sebelum saham perusahaan anjlok, CFO Meta David Wehner menduga, Meta kemungkinan akan kehilangan lebih dari 10 miliar dollar AS (Rp 143 triliun) akibat aturan privasi iOS itu, karena berdampak pada pelacakan pengguna yang menjadi terbatas.

Meski sahamnya anjlok lebih dari 25 persen, valuasi Meta masih berada di kisaran angka 671 miliar dollar AS (Rp 9.647 triliun). Raksasa media sosial ini juga membukukan laba lebih dari 20 miliar dollar AS (Rp 287 triliun) pada tahun 2021.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Aktifkan Notifikasimu

Aktifkan


(KOM)(MLS)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel