Tidak Disangka, Agar Klub Tak Rugi dan Liga 1 Jalan Terus, Suporter PSS Diminta Tahan Diri
Suporter PS Sleman (PSS) diminta untuk menahan diri dan tak melakukan tindakan yang merugikan klub dan keberlangsungan kompetisi Liga 1 2021-2022.
Beberapa kelompok suporter masih banyak yang mengabaikan peringatan dari pemerintah terkait pelaksanaan Liga 1.
Mereka tetapi berkerumun dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Contohnya pendukung PSS yang berulang kali menggelar aksi protes.
Bahkan, para penyokong klub berjuluk Super Elang Jawa itu hingga akan datangi Bandung untuk bertemu dengan manajemen klub.
Agar Klub Tak Rugi dan Liga 1 Jalan Terus, Suporter PSS Diminta Tahan Diri
Tindakan tersebut karena rasa tidak puas suporter terhadap penampilan PSS sepanjang seri pertama Liga 1 2021-2022. Mereka menuntut pelatih Dejan Antonic dan bek Arthur Irawan, didepak.
Tak hingga di situ, suporter PSS juga akan datangi Solo yang merupakan satu di antara lokasi pelaksanaan laga seri kedua Liga 1 2021-2022.
Kejadian tersebut terjadi ketika PSS melawan Barito Putera pada Jumat (15/10/2021) di Stadion Manahan, Solo.
Dalam laga tersebut PSS, sebenarnya menang 3-2. Namun, tetap saja suporter mereka masih tidak puas terhadap penampilan yang ditunjukkan Irfan Jaya dkk.
"Anda bayangkan di masa pandemi sesuai ini melakukan mobilisasi dari kota yang jauh. Mereka demo, berkerumun, dan ada juga tanpa masker dan tidak prokes," Eko Noer Kristiyanto, dalam tayangan Youtube Bobotoh TV.
"Saya pikir ini harus diingatkan juga karena buka masalah sepele," imbuh pria yang akrab disapa Eko Maung itu.
Lebih lanjut, pria yang merupakan pengamat hukum olahraga nasional itu menyatakan bahwa perilaku yang ditunjukkan supoter PSS, dapat berbahaya.
Bukan tidak mungkin karena aksi yang mereka lakukan bergulirnya Liga 1 2021-2022, dihentikan.
Sejak awal pemerintah sudah mengingatkan suporter mendukung dari rumah dan tidak berkerumun.
Langkah ini untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang hingga sekarang masih belum berhenti.
"Ada imbas dari kelakuan di satu kota atau dua kota ke kompetisi keseluruhan. Kita tidak mau suporter Bandung, Sleman, dan Solo, dianggap biang keladi oleh suporter lain. Jadi kita semua harus menahan diri," ucapnya.
Sebelumnya, direktur utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita telah berpesan tindakan suporter jangan hingga merugikan klub atau pelaksanaan Liga 1 musim ini.
Oleh karena itu, Akhmad Hadian Lukita meminta agar suporter melakukan aksi yang sewajarnya dan tidak berlebihan.
"Jika ada pendapat yang ingin didengar manajemen klub terkait hasil atau performa selama seri pertama, sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini," ujar Hadian.
"Itu dapat dengan manajemen klub masing-masing. Ingat, kita semua tetap dipantau pemerintah. Kami mohon jangan mengadakan kerumunan yang dampaknya dapat berpengaruh terhadap bergulirnya Liga 1 2021-2022," Hadian menambahkan.Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan