Duh! Tumbang di Piala Uber 2021, Perjuangan Srikandi Muda Indonesia Justru Baru Dimulai
Perjalanan tim Indonesia di Piala Uber 2021 kali ini harus berakhir di babak perempat final.
Hal itu terjadi setelah Putri Kusuma Wardani dkk menelan kekalahan tipis atas Thailand, Jumat (15/10/2021) dini hari.
Srikandi bulutangkis Indonesia kalah dengan skor 2-3 setelah memberikan perlawanan yang luar biasa kepada Thailand.
Pemain tunggal putri nasional Indonesia, Putri Kusuma Wardani, bereaksi setelah meraih poin atas lawannya, Asti Dwi Widyaningrum, pada laga semifinal PBSI Home Tournament, Jumat (24/7/2020). (BADMINTON INDONESIA)
Tumbang di Piala Uber 2021, Perjuangan Srikandi Muda Indonesia Justru Baru Dimulai
Badminton lovers barangkali kecewa dengan hasil minor yang diraih.
Namun, hasil akhir laga perempat final Piala Uber 2021 ini bukanlah ujung dari segalanya.
Bahkan kiprah para srikandi muda Indonesia dapat dibilang baru dimulai.
Sebelum ajang Piala Uber 2021 kali ini, barangkali masih sangat sedikit fans yang mengetahui siapa saja pebulu tangkis putri yang menjadi andalan Indonesia.
Nama Greysia Polii, Apriyani Rahayu dan Gregoria Mariska Tunjung pasti muncul sebagai sosok paling populer dan dikenal.
Dengan adanya turnamen ini, pecinta badminton dapat mengetahui pebulu tangkis putri Indonesia lain yang tak kalah jago dari ketiga nama di atas.
Bahkan, banyak pemain di tim Uber Cup ini yang berusia lebih muda dari ketiga pemain di atas.
Putri Kusuma Wardani, Ester Nurumi dan Nandini Putri Arumni menjadi primadona baru dunia bulutangkis putri.
Belum lagi pasangan Siti Fadia/Ribka Sugiarto, dan Nita Violina/Putri Syaikah yang juga mencuri perhatian.
Pengalaman yang didapat para pemain muda ini diharapkan dapat berguna untuk perjalanan karier mereka.
Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV/AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)Sebab tak hanya Indonesia saja yang fokus mengembangkan pemain mudanya di sektor putri.
Negara sesuai Malaysia, Thailand dan Denmark juga terus berusaha menggenjot regenerasi tim.
Selain itu, kematangan strategi dan permainan juga harus terus ditingkatkan.
Tugas itu tentu tak dapat dibebankan pada para pemain saja.
Tim pelatih juga diharapkan dapat memberikan pola latihan yang pas untuk para pemain.
Srikandi muda Indonesia ini bgaikan kanvas yang siap menyerap apa yang dituangkan di atasnya.
Bukan tidak mungkin, Indonesia akan mengunduh hasil kerja keras dan pengorbanan selama ini dalam beberapa tahun ke depan.
Perpaduan pemain muda dan senior di pelatnas PBSI diharapkan dapat membekali nama negara semakin menggema di kancah dunia.
Itu sudah ditunjukkan oleh Greysia/Apriyani yang mampu memenagi medali emas Olimpiade Tokyo lalu.
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)
Kombinasi itu sudah sekilas ditunjukkan di partai ganda putri yang lalu.
Di mana Apriyani Rahayu dipasangkan dengan Putri Syaikah.
Apri memang baru berusia 23 tahun.
Namun, ia sudah kenyang merasakan bimbingan dan gemblengan dari Greysia Polii yang luar biasa.
Apriyani pun tak canggung memberi pengalaman berharga bagi Putri Syaikah ketika dipasangkan di Piala Uber 2021 ini.
Meski hanya bersanding selama kurang lebih 30 menit, tetapi itu menunjukkan transfer ilmu dan pengalaman dari pemain senior ke junior juga diperlukan.
(Tribunnews.com/Guruh)