Harus Tahu IHSG Awal Pekan Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Senin (30/8/2021). IHSG Jumat (27/8/2021) ditutup turun 0,28 persen (16,71 poin) pada level 6.041,36.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengungkapkan, di awal pekan ini IHSG berpeluang menguat. Penguatan IHSG ditopang oleh suksesnya Indonesia mengendalikan lonjakan kasus baru harian Covid-19 melalui kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menurut dia, PPKM berdampak pada penurunan bed occupancy ratio/BOR yang terpakai di rumah sakit (RS). Secara nasional, pada Kamis (26/8/2021), BOR sudah menurun ke 29 persen. Demikian juga dengan BOR di RSDC Wisma Atlet telah menurun hingga 12 persen.
IHSG Awal Pekan Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
“Keberhasilan PPKM dan langkah penurunan PPKM ke level 3 akan positif bagi perekonomian dan juga pasar keuangan. IHSG dapat berpeluang konsolidasi menguat di awal pekan dengan support di level 6.021 hingga 5.950 dan resisntace di level 6.066 hingga 6.138,” kata Hans dalam rekomendasinya.
Di sisi lain, pergerkan IHSG juga dipengaruhi oleh hasil simposium tahunan Fed Jackson Hole akhir pekan lalu. Dalam pidato Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, ada indikasi the Fed berencana menarik beberapa kebijakan moneter longgar (quantitative easing/QE) sebelum akhir tahun, karena ekonomi AS hingga titik tidak lagi membutuhkan banyak dukungan kebijakan.
Berdasarkan pidato tersebut, Hans menilai The Fed kemungkinan akan mulai memotong jumlah obligasi yang dibelinya setiap bulan (tapering) sebelum akhir tahun, jika terjadi kemajuan ekonomi berlanjut. Tapering hampir pasti terjadi pada tahun ini, tetapi Powell tidak secara jelas menunjukan kapan the Fed akan melakukan kebijakan.
“Hal ini akan membuat pasar keuangan tetap menanti kepastian waktu tapering, sehingga komentar para pejabat the Fed akan sangat mempengaruhi pergerakan pasar. Pada hari jumat pelaku pasar AS terlihat bereaksi positif terhadap komentar Powell di Jackson Hole,” kata Hans.
Hal senada dihinggakan Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia menjelaskan, secara teknikal pelemahan IHSG break out support dan mengkonfirmasi break out moving average 50 hari. Pergerakan akan mencoba moving average 200 hari sebagai support yang cukup kuat dan sebagai konfirmasi arah pergerakan lanjutan.
“Apabila berhasil rebound ini akan menjadi signal positif jangka pendek begitu juga sebaliknya. Indikator stochastic dan RSI lebih memberikan signal bearish yang menekan dari area overbought. Sehingga secara teknikal IHSG masih berpotensi mencoba rebound mencoba support MA200 dengan support resistance 5.990-6.061,” ungkap Lanjar.
Berbeda dengan Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang menilai hari ini IHSG berpeluang mengalami pelemahan, karena secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan potensi penurunan ke level support moving average 50 yang cukup kuat.
“IHSG diprediksi melemah. Investor masih akan mencermati perkembangan terkait kebijakan Tapering di AS serta kasus Covid-19 baik dari AS juga di dalam negeri,” ujar Dennies.
Dennies memproyeksikan hari ini IHSG berpeluang bergerak resisten pada level 6.087 hingga 6.064, dan support di level 6.019 hingga 5.997.
Simak rekomendasi saham hari ini:
1. Artha SekuritasADRO entry level 770 - 800, TP 850 - 880, stop loss 760.JPFA enty level 1.710 - 1.750, TP 1.800-1.850, stop loss 1.690.WIKA entry level 900 - 920, TP 950 - 970, stop loss 890.
2. Ekuator Swarna InvestamaGGRM rekomendasi buy back jika break level 33.100, TP 30.600 - 29.900, sos 32.475 - 31.900.INKP rekomendasi buy back jika break level 7.400, TP 6.450 - 6.300, sos 7.225 - 6.700.SCMA rekomendasi buy back jika break level 1.800 - 1.790, TP 1.830 - 1.790, sos 2.030 - 1.900.
3. Panin SekuritasBBTN rekomendasi sell on strength pada area supply zone 1.500 - 1.550.ICBP rekomendasi buy pada area 8.200 - 8.425, TP 8.950 - 9.000, stop loss <8.050.INDF] rekomendasi speculative buy on breakout 6.475, TP 6.575 - 6.700, stop loss <6.175
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Aktifkan Notifikasimu
Aktifkan